Buaya muara adalah jenis buaya terbesar di dunia, dengan panjang rata-rata jantan mencapai 5 meter dan berat sekitar 500 kg.
Buaya muara memiliki jangkauan geografis yang sangat luas, mulai dari India, Sri Lanka, Myanmar, Thailand, Indonesia, hingga Australia. Mereka dapat hidup di berbagai habitat, baik air tawar, payau, maupun laut.
Buaya muara memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mereka dapat berenang lintas negara dan bermigrasi ratusan kilometer di laut. Beberapa buaya muara di NTT diketahui berasal dari Australia berdasarkan uji DNA.
Buaya muara memiliki masa hidup yang panjang, bisa mencapai lebih dari 65 tahun di alam liar dan lebih dari 100 tahun di penangkaran. Mereka mulai dewasa kelamin pada usia 5 tahun dengan panjang sekitar 3 meter.
Buaya muara memiliki tonjolan berpasangan di atas mata yang disebut os supraorbital. Tonjolan ini berfungsi sebagai sensor tekanan yang membantu mereka mendeteksi mangsa di air.
Buaya muara memiliki sistem saraf yang kompleks yang memungkinkan mereka untuk mengontrol suhu tubuh mereka dengan cara berjemur di darat atau menyelam di air. Suhu tubuh mereka juga mempengaruhi jenis kelamin anak buaya yang ditetaskan. Suhu inkubasi yang lebih rendah menghasilkan betina, sedangkan suhu yang lebih tinggi menghasilkan jantan.
Buaya muara adalah karnivora yang memangsa berbagai jenis hewan, mulai dari ikan, kura-kura, burung, mamalia, hingga manusia. Mereka memiliki gigi taring yang tajam dan rahang yang kuat untuk menggigit dan merobek mangsa mereka.
Buaya muara adalah hewan sosial yang memiliki hierarki dan komunikasi antara sesama anggota kelompok. Mereka menggunakan suara, gerakan tubuh, dan bau untuk menyampaikan pesan atau menunjukkan status mereka.
Buaya muara adalah hewan yang cerdas dan dapat belajar dari pengalaman mereka. Mereka juga dapat mengenali manusia yang sering berinteraksi dengan mereka dan menunjukkan perilaku bersahabat atau agresif tergantung pada perlakuan yang diterima.
Buaya muara adalah hewan yang dilindungi oleh undang-undang di Indonesia karena populasi mereka terancam oleh perburuan, perusakan habitat, dan konflik dengan manusia. Upaya konservasi buaya muara meliputi penelitian, edukasi, rehabilitasi, dan mitigasi konflik.
0 Comments